40 research outputs found

    EKSPRESI KEAGAMAAN MASYARAKAT PINGGIR KOTA (Studi Kasus di Cimenyan Bandung)

    Get PDF
    This study departs from the assumption that a society that is transitioning from a technological perspective will affect its religious attitude. The research was conducted at the Parukuyan Community in the Ciburial Village, Cimenyan District, Bandung Regency. This research uses qualitative methods with sociological and anthropological approaches. The theory used is Emile Durkheim's theory about the nature of religious experience. The results showed that: 1. The parukuyan community followers belong to religious groups, this is evidenced by the parukuyan followers in the divine aspect who believe in God as the ruler of the universe, however, in this divinity parukuyan followers practice religious syncretism in their beliefs. ; 2. In the aspect of message bearers and propagators of religion, parukuyan followers believe in prophethood as an intermediary from God to convey religious teachings to mankind, and also parukuyan followers respect guardians as the successors of prophets and spreaders of religious teachings; and 3. In the socio-cultural aspects such as radicalism and tolerance, followers of the Parukuyan association appreciate the diversity of humans in various aspects and are believed that this diversity is a necessity that everyone should respect

    PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM BASED LEARNING

    Get PDF
    The learning title produces exposition texts by using problem based learning method in class X T KR students. As for the background of the problem that not all students can understand especially to present their ideas related to what is taught in Indonesian language subjects. Background problem there are 3 points: Is the Problem Based Learning method can improve the ability of writing exposition text ?, Is the method of learning problem-based effective learning used in learning writing exposition text ?, is there a difference before and after using the method of problem based learning on X? The research design used by researchers is One-Group Pretest-Postest Design. Where this design is preted before treatment and postes after treatment. Thus the treatment results can be known more accurately, because it can compare test results between before and after treatment. The population of SMK BINA PEMUDA is less than 150 people and the sample of the research is 20 students with 18 men and 2 women. The result of the research before using the method is seen from the average value of the initial test of 47.75 and the mean value of the final test 57 with the mean of 9,25 and the value of t table = 1, 70 turns t count> t table (7.64> 1.70), which means that the interruption between the initial test and the final test increased significantly

    PENGARUH PENYAMPAIAN JASA TERHADAP KEPUASAN SERTA IMPLIKASINYA PADA CITRA PUSKESMAS (Suatu Survei pada Pasien Puskesmas DTP Panawangan Kabupaten Ciamis)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai “Pengaruh Penyampaian Jasa Terhadap Kepuasan Serta Implikasinya pada Citra Puskesmas (Suatu Survei pada Pasien Puskesmas DTP Panawangan Kabupaten Ciamis)”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan, kepuasan dan citra khususnya Puskesmas DTP Panawangan Kabupaten Ciamis dan Puskesmas di Kabupaten Ciamis pada umumnya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan verifikatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner disertai dengan teknik observasi dan kepustakaan, teknik sampling menggunakan consecutive sampling. Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada tahun 2016. Teknik analisis data menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa penyampaian jasa yang terdiri dari sub variabel dukungan fasilitas fisik dan dukungan sumber daya manusia berpengaruh terhadap kepuasan pasien di Puskesmas DTP Panawangan Kabupaten Ciamis baik secara parsial maupun simultan dan kepuasan pasien berpengaruh terhadap citra selanjutnya penyampaian jasa berpengaruh terhadap citra melalui kepuasan pasien di Puskesmas DTP Panawangan Kabupaten Ciamis. Kata Kunci : Penyampaian Jasa, Kepuasan Pasien dan Kepercayaan Pasie

    PENGENDALIAN GERAK MATA PAHAT PADA MESIN BUBUT

    Get PDF
    Penggunaan mesin perkakas yang dioperasikan secara manual seringkali mengalami gangguan dan mempunyai banyak kelemahan, baik pada operator maupun pada mesin yang dijalankan. Pada pengoperasian mesin perkakas secara manual, manusia berperan sebagai pengendali. Pekerajaan yang dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan menurunnya tingkat konsentrasi. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada proses produksi. Untuk menjaga kualitas serta kuantitas produk, penggunaan mesin perkakas yang dioperasikan secara otomatis, merupakan salah satu opsi untuk memperbaiki kinerja proses produksi. Pada pengoperasian mesin perkakas secara otomatis, komputer berperan sebagai perangkat pengendali yang sebelumnya dilakukan secara manual. Sistem ini ditujukan untuk proses yang berulang-ulang tanpa menurunkan kualitas produksi. Sistem pengoperasian mesin perkakas secara otomatis sendiri prosesnya lebih teliti dibandingkan pengoperasian mesin perkakas secara manual. Sistem pengoperasian mesin perkakas secara otomatis dapat dilakukan dengan menggunakan mikrokontroller. Sistem ini dapat diaplikasikan dalam berbagai keperluan. Pada kasus ini dirancang sebuah kontrol otomatis yang dititik beratkan pada pengendalian gerak mata pahat pada mesin bubut dengan menggunakan aplikasi Code Vison AVR dan Visual Basic.Dari hasil pengujian program kecepatan maksimal yang didapatkan dari mesin bubut yang dibuat adalah 375 mm/menit

    Implementasi Toleransi Beragama di Pondok Pesantren (Studi Kasus di Pondok Pesantren Universal Bandung)

    Get PDF
    The symptoms of religious intolerance in Indonesia began to undermine diversity in Indonesia. The most influential factor in encouraging the occurrence of these symptoms is education. In this case, education that is Islamic in mind is a pesantren. Pesantren is an educational institution that has its own perspective and style of thinking about tolerance. This study aims to determine the constructs of thought and the implementation of religious tolerance implemented in education and activities carried out at Universal Islamic Boarding Schools. This study uses descriptive qualitative research methods using observation, interview, and documentation techniques. The results of the study show that: The construction of thoughts built on religious tolerance is categorized as inclusive thoughts and attitudes in religion, namely thoughts that believe in the existence of truth in other religious beliefs. The foundation of the thought construction is tasamuh, which is a moderate style of Islamic understanding. The concept of religious tolerance is implemented in the policies of Universal Islamic boarding schools through a curriculum of educational activities that reflects education with a multiculturalism-pluralism pattern. This education includes conflict resolution education, Human Rights (HAM), pesantren education for peace. Regarding activities that reflect multiculturalism-pluralism education, namely muhadlarah, pesantren for peace seminars, and cross-cultural discussions with various universities without favoritism

    Keberagamaan masyarakat pedesaan: Studi terhadap perilaku keberagamaan masyarakat Paguyuban Parukuyan Ciburial Kabupaten Bandung

    Get PDF
    INDONESIA : Kehidupan sosial masyarakat terdiri dari berbagai aspek dan salah satunya adalah fenomena beragama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mengungkapkan perilaku keagamaan masyarakat pedesaan dengan lokusnya adalah paguyuban Parukuyan kabupaten Bandung. Paguyuban Parukuyan merupakan sebuah komunitas yang berada di daerah pedesaan dengan anggotanya yang heterogen baik itu agama, latar belakang pendidikan, maupun profesi para pengikutnya. Dengan tujuan penelitian tersebut, maka fokus penelitian ini tertuang pada hal sebagai berikut: 1. Memahami berbagai pemikiran keagamaan masyarakat Paguyuban Parukuyan, 2. Memahami ritus keagamaan masyarakat paguyuban Parukuyan, 3. Memahami berbagai faktor sosial-budaya dalam membentuk keberagamaan masyarakat paguyuban Parukuyan. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma naturalistik atau disebut juga definisi sosial dan secara tekhnisnya menggunakan teori Joachim Wach yang menjelaskan tiga aspek keberagamaan yaitu pemikiran, ritus, dan sistem organisasi. Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pola induktif. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi partisipatoris dalam berbagai kegiatan Parukuyan dan juga dengan wawancara terhadap berbagai pihak yang diperlukan yaitu pemimpin paguyuban, para pengikut, masyarakat sekitar, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan juga aparat pemerintah untuk mendapatkan data yang komprehensif. Dari berbagai data di lapangan dan setelah dianalisis, keberagamaan masyarakat paguyuban Parukuyan adalah sebagai berikut: Dalam aspek pemikiran, anggota paguyuban Parukuyan mempercayai adanya Tuhan sebagai suatu dzat yang menguasai dan mengatur seluruh alam, meyakini bahwa para nabi dan wali merupakan manusia suci yang harus diangungkan, dan menjunjung tinggi toleransi. Adapun ritus keagamaannya terdapat beberapa hal yang dilakukan baik itu berkala maupun insidental, yaitu: 1. Mandi pada malam Jum’at kliwon sebagai ritual yang dimaksudkan membersihkan diri secara lahir dan batin, 2. Melaksanakan pengobatan spiritual, dan 3. Ruwatan bumi. Perilaku keberagamaan masyarakat Parukuyan akomodatif dari berbagai kebudayaan karena latar belakang pengalaman spiritual pemimpinnya. Dari berbagai fakta tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa anggota paguyuban Parukuyan dalam ekspresi perilaku keberagamaannya melakukan sinkretisme sesuai dengan pengalaman spiritual pemimpinnya dan dalam aktualisasi ritusnya sangat sentralistik, yaitu bergantung kepada sosok pemimpinnya. ENGLISH : Social life consists of various aspects and one of them is the phenomenon of religion. The purpose of this study is to understand and reveal the religious behavior of rural communities with the locus being the Parukuyan Familiar Community, Bandung regency. Parukuyan Familiar Community is a community located in a rural area with heterogeneous members of both religion, educational background, and professions of its followers. With the aim of this research, the focus of this research is contained in the following: 1. Understanding the various religious thoughts of the Parukuyan Community, 2. Understanding the religious rites of the Parukuyan community, 3. Understanding the various socio-cultural factors in shaping the diversity of the Parukuyan community. The paradigm used in this study is the naturalistic paradigm or also known as the social definition and technically uses Joachim Wach's theory which explains three aspects of diversity, namely thought, rites, and organizational systems. The method used in this research is qualitative by using an inductive pattern. This research data was obtained through participatory observation in various Parukuyan activities and also by interviewing various parties needed, namely community leaders, followers, local communities, religious leaders, community leaders, and also government officials to obtain comprehensive data. From various data in the field and after analysis, the diversity of the Parukuyan community is as follows: and uphold tolerance. As for the religious rites, there are several things that are done both periodically and incidentally, namely: 1. Bathing on Friday kliwon nights as a ritual that is meant to cleanse oneself physically and mentally, 2. Carry out spiritual healing, and 3. Ruwatan the earth. The religious behavior of the Parukuyan people is accommodating from various cultures because of the background of the spiritual experience of the leader. From these various facts, it can be concluded that members of the Parukuyan community in the expression of their religious behavior carry out syncretism in accordance with the spiritual experience of their leader and in the actualization of the ritual is very centralistic, which depends on the figure of the leader. ARAB : عرفان سيتيا بيرمانا: متدين في المجتمعات الريفية (دراسة عن السلوك الديني لمجتمع باروكويان سيبوريال ، باندونغ ريجنسي) تتكون الحياة الاجتماعية للمجتمع من جوانب مختلفة ومن بينها ظاهرة الدين. الغرض من هذه الدراسة هو فهم وكشف السلوك الديني للمجتمعات الريفية مع كون المكان هو جمعية باروكويان ، باندونغ ريجنسي. جمعية باروكويان هو مجتمع يقع في منطقة ريفية مع أعضاء غير متجانسين من كل من الدين والخلفية التعليمية والمهن لأتباعه. بهدف هذا البحث ، ينصب تركيز هذا البحث على ما يلي: 1. فهم الأفكار الدينية المختلفة لمجتمع باروكويان ، 2. فهم الطقوس الدينية لمجتمع باروكويان ، 3. فهم العوامل الاجتماعية والثقافية المختلفة في تشكيل تنوع مجتمع باروكويان. النموذج المستخدم في هذه الدراسة هو النموذج الطبيعي أو يسمى أيضًا التعريف الاجتماعي ويستخدم تقنيًا نظرية يواكيم واش التي تشرح ثلاثة جوانب للتنوع ، وهي الفكر والطقوس والأنظمة التنظيمية. الطريقة المستخدمة في هذا البحث هي الطريقة النوعية باستخدام النمط الاستقرائي. تم الحصول على بيانات هذا البحث من خلال الملاحظة التشاركية في أنشطة باروكويان المختلفة وأيضًا من خلال إجراء مقابلات مع مختلف الأطراف اللازمة ، أي قادة المجتمع والأتباع والمجتمعات المحلية والزعماء الدينيين وقادة المجتمع وأيضًا المسؤولين الحكوميين للحصول على بيانات شاملة. من البيانات المختلفة في الميدان وبعد تحليلها ، تنوع مجتمع باروكويان على النحو التالي: في جانب التفكير ، يؤمن أفراد مجتمع باروكويان بالله ككائن يسيطر على الطبيعة وينظمها ، ويعتقد أن الأنبياء والأوصياء هم بشر مقدسون يجب تعظيمهم ، والتمسك بالتسامح. أما فيما يتعلق بالطقوس الدينية ، فهناك عدة أمور يتم القيام بها بشكل دوري وعرضي ، وهي: 1- الاستحمام في ليالي الجمعة كطقوس للتطهير الجسدي والذهني ، 2. القيام بالشفاء الروحي ، 3. روح الأرض. يتكيف السلوك الديني لشعب باروكويان مع ثقافات مختلفة بسبب خلفية التجربة الروحية للقائد. من هذه الحقائق المختلفة ، يمكن أن نستنتج أن أعضاء مجتمع باروكويان في التعبير عن سلوكهم الديني ينفذون التوفيق بين المعتقدات وفقًا للتجربة الروحية لقائدهم وفي تحقيق الطقوس مركزية للغاية ، والتي تعتمد على شخصية القائد

    PENGARUH PENYAMPAIAN JASA TERHADAP KEPUASAN SERTA IMPLIKASINYA PADA CITRA PUSKESMAS (Suatu Survei pada Pasien Puskesmas DTP Panawangan Kabupaten Ciamis)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai “Pengaruh Penyampaian Jasa Terhadap Kepuasan Serta Implikasinya pada Citra Puskesmas (Suatu Survei pada Pasien Puskesmas DTP Panawangan Kabupaten Ciamis)”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan, kepuasan dan citra khususnya Puskesmas DTP Panawangan Kabupaten Ciamis dan Puskesmas di Kabupaten Ciamis pada umumnya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan verifikatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner disertai dengan teknik observasi dan kepustakaan, teknik sampling menggunakan consecutive sampling. Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada tahun 2016. Teknik analisis data menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa penyampaian jasa yang terdiri dari sub variabel dukungan fasilitas fisik dan dukungan sumber daya manusia berpengaruh terhadap kepuasan pasien di Puskesmas DTP Panawangan Kabupaten Ciamis baik secara parsial maupun simultan dan kepuasan pasien berpengaruh terhadap citra selanjutnya penyampaian jasa berpengaruh terhadap citra melalui kepuasan pasien di Puskesmas DTP Panawangan Kabupaten Ciamis. Kata Kunci : Penyampaian Jasa, Kepuasan Pasien dan Kepercayaan Pasie

    Pendekatan Transkultural Nursing Terhadap Persepsi Masyarakat Tentang Perawatan Paliatif di Kampung Adat Kuta Kecamatan Tambaksari

    Get PDF
    Perkembangan masyarakat menuntut adanya peningkatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya akan pelayanan kesehatan termasuk tuntutan asuhan keperawatan yang berkualitas. Dinamika globalisasi yang terjadi menyebabkan perpindahan penduduk baik antar daerah maupun antar negara (migrasi) dimungkinkan dapat terjadi dan mampu menimbulkan pergeseran terhadap tuntutan asuhan keperawatan. Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki keragaman budaya yang sangat kaya menyebabkan ada beberapa kebiasaan kultur yang terpengaruh dalam kehidupan sehari-hari khususnya bidang kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pendekatan transcultural nursing terhadap perubahan persepsi masyarakat tentang perawatan paliatif di Kampung Adat Kuta Kecamatan Tambaksari. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pendekatan one group pre post-test design, yaitu jenis penelitian yang memberikan tes awal (pre-test) sebelum diberikan perlakuan, setelah diberikan perlakuan barulah memberikan tes akhir (post-test). sampel dalam penelitian ini yaitu 59 orang. Hasil penelitian menunjukan rata rata persepsi masyarakat sebelum dilaksanakan pendekatan transcultural  nursing yaitu 3,65 dan setelah dilaksanakan pendekatan transcultural  nursing yaitu 10.26, hasil uji paired t-test didapatkan nilai p=0,00, karena p-value < 0,05 maka disimpulkan hipotesis diterima atau ada pengaruh pendekatan transcultural nursing terhadap persepsi masyarakat tentang perawatan paliatif di Kampung Adat Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis

    Pemanfaatan Gelombang Mikro dalam Pre-treatment Limbah Masker Menjadi Bioetanol dengan Katalis Enzim Trichoderma reesei

    Get PDF
    Dampak limbah masker menyebabkan pencemaran lingkungan, merusak ekosistem, dan dapat meningkatkan resiko penyebaran COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan serta menganalisa jumlah enzim selulase dan waktu hidrolisis optimum dalam mengkonversi selulosa pada limbah masker N95 yang sudah mengalami pretreatment menjadi glukosa serta suhu dan pH optimum dalam mengkonversi glukosa menjadi bioetanol. Metode penelitian ini terdiri dari pre-treatment dengan menggunakan gelombang mikro, hidrolisis enzimatik menggunakan enzim selulase dari Trichoderma reesei dengan variasi 1, 2, 3 hari hidrolisis pada suhu 50°C dan volume enzim 10, 20 dan 30 mL serta fermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dengan variasi pH 4 dan 5 dengan variasi suhu 30°C dan 35°C selama 72 jam waktu inkubasi. Hasil pengujian kadar glukosa tertinggi diperoleh pada volume enzim 30 mL dengan waktu hidrolisis 3 hari pada suhu 50°C dan kadar etanol pada suhu fermentasi 30°C dengan pH 4 dan 5 masing-masing 4.76% dan 3.57% serta pada suhu fermentasi 35°C dengan pH 4 dan 5 masing-masing 1.75% dan 0.71%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemurnian etanol optimum diperoleh dari hidrolisis dengan jumlah enzim 30 mL selama 3 hari dengan suhu 50°C dan fermentasi pada pH 4 dan suhu 30°C selama 72 jam

    TINGKAT USABILITAS DAN KEPUASAN EVERNOTE SEBAGAI PLATFORM E-LEARNING UNTUK MATA KULIAH ILMU DASAR KEPERAWATAN DI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

    Get PDF
    Evernote adalah aplikasi yang dapat digunakan sebagai platform e-learning alternatif untuk pendidikan tinggi. Namun, belum diketahui tingkat usabilitas dan kepuasannya pada pendidikan keperawatan di Indonesia. Penelitian ini menginvestigasi tingkat usabilitas dan kepuasan Evernote sebagai platform e-learning. Metode yang digunakan adalah survei menggunakan kuesioner dengan teknik purposive sampling. Responden adalah 139 mahasiswa Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran yang mengikuti online course Ilmu Dasar Keperawatan versi trial. Data tendensi sentral (mean) dianalisis untuk setiap item dan setiap kategori. ‘Rerata usabilitas’ dan kepuasan terhadap ‘desain’ dinilai cukup baik (69,2% dan 77%), namun kategori ‘reliabitas sistem’, dan ‘hasil dan penggunaan di masa depan’ masih dinilai rendah (56,5% dan 56,4%). Ini menunjukkan bahwa aplikasi Evernote diminati oleh mahasiswa namun mereka belum dapat melihat kemanfaatannya dalam belajar karena penelitian dilakukan pada mata kuliah online versi trial. Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan implementasi Evernote pada mata kuliah yang terintegrasi dengan kurikulum, dan didukung dengan tahap persiapan yang komprehensif
    corecore